2.043 Sopir Taksi di Sulut Terima Bantuan Pemerintah Rp600 Ribu Selama Tiga Bulan

MANADO,  MANADOLIVE. CO. ID–Melalui Direktorat Lalu Lintas Polda Sulut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan perlindungan sosial kepada pekerja informal seperti pengemudi taksi, sopir bus, truk hingga kernet.

Bantuan ini masih dalam rangka menanggulangi dampak dari wabah COVID-19. Di mana akan diberikan insentif Rp600 Ribu per bulan selama 3 bulan.

“Kita prihatin dengan merebaknya wabah Covid-19, tentu ini berdampak pada semua sektor termasuk masalah moda transportasi. Di mana pada moda transportasi darat tentu banyak kendaraan-kendaraan yang mengangkut penumpang berkurang seperti biasanya,” ” kata Direktur Lalu Lintas Polda Sulut, Kombes Pol Iwan Sonjaya.

Lanjut Sonjaya, untuk itu pemerintah memberikan bantuan Program Keselamatan Polri, kepada para pengguna jalan dalam hal ini sopir angkutan umum, pengendara becak, sopir delman, sopir bentor, yang terkena dampak.

” Di mana kegiatan ini akan di launching besok (15/04/2020), serempak seluruh Indonesia, yang akan dilaksanakan menggunakan media video conferece.

“Kemudian teknisnya kita sudah mendatakan seluruh sopir-sopir yang terlibat dalam moda transportasi darat se-Sulawesi Utara sebanyak 2.043 orang yang tersebar di masing-masing Kabupaten. Teknisnya nanti akan diberikan bantuan, kita bekerja sama dengan Bank BRI, masing-masing orang diberikan bantuan Rp600 ribu per bulan dan kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan,” ucap Sonjaya.

Lanjut Sonjaya, tahapan-tahapannya, bulan pertama dari tanggal 15 April sampai 15 Mei dilaksanakan kegiatan pelatihan kepada penerima.

“Dalam pelatihan tersebut dijelaskan apa itu Covid-19, bagaimana penyebarannya dan bagaimana pencegahannya. Dikandung maksud supaya sopir-sopir ini mengetahui, sehingga mereka bisa mengaplikasikan contoh misal pelaksanaan pembatasan sosial dalam hal ini physical distancing kepada para penumpang. Sehingga para sopir bisa menerapkan dalam melaksanakan mengambil penumpang,” terang Sonjaya.

Kemudian kedua, pada tanggal 16 Mei sampai 15 Juni itu dilaksanakan pelatihan terkait masalah etika pelayanan.

“Etika pelayanan ini diberikan supaya para sopir-sopir. Semisal contoh kecil sopir menggunakan masker, termasuk penumpang menggunakan masker. Bila perlu di kendaraan umum disediakan hand sanitizer, kemudian juga berpenampilan rapi,” tegasnya.

Untuk tahap ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 Juni sampai dengan 15 Juli. Ini laksanakan pelatihan safety riding dan safety driving.

“Kenapa safety riding dan safety driving, dilaksanakan di bulan terakhir, kita berharap pada saat bulan-bulan terakhir mudah-mudahan wabah Covid-19 ini sudah mulai mereda, bisa kembali seperti biasa aktivitas, sehingga para pengguna jalan dalam hal ini sopir-sopir semakin bertambah wawasannya dalam hal tertib berlalu lintas,” jelasnya.(hw)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *