Wali Kota Vicky Lumentut: Jadi Motivasi Bagi Pemerintah dan Warga Untuk Pertahankan Kerukunan
ManadoLive—Sikap hidup toleran yang selama ini ada dalam masyarakat Kota Manado terus mendapat pengakuan berbagai pihak. Setelah Setara Institute menempatkan Manado sebagai kota Paling Toleran di Indonesia ditahun 2017 lalu, kali ini kalangan Media juga menyematkan label serupa kepada Kota Manado. Hal itu terbukti saat MNC Group menggelar Sindo Weekly Government Award 2018 di Balroom Pullman Hotel Jakarta, Jalan Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (05/04) malam tadi.
Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA yang datang didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado Pdt Roy Lengkong STh dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Manado Pdt Renata Ticonuwu STh, didaulat menerima penghargaan pada kategori Kota Toleran. Penghargaan tersebut diserahkan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Andi Prabowo.
Selain Kota Manado ada juga propinsi, kota dan kabupaten yang diberikan penghargaan dengan masing-masing kategori. “Penghargaan yang saya terima ini merupakan apresiasi Media Massa atas kehidupan masyarakat Kota Manado yang rukun serta menerapkan sikap hidup Toleran,” ujar Walikota Vicky Lumentut yang turut didampingi Asisten Pemerintahan Kesra Mikler Lakat SH MH dan Kabag Pemerintahan Humas Steven Runtuwene SSos.
Orang nomor satu di Manado itu menegaskan, penghargaan yang diterima Kota Manado untuk kategori Kota Toleran menjadi motivasi untuk terus mempertahankan sikap hidup Toleran. “Penghargaan yang saya terima ini menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat Kota Manado untuk terus menjaga dan mempertahankan sikap hidup yang rukun diantara sesama warga kota.
Namun, yang paling penting, kehidupan yang rukun yang menjunjung tinggi toleransi di Kota Manado bukanlah untuk mengejar penghargaan, tetapi wujud kebersamaan sebagai warga Kota Manado tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antar-golongan,” tukas Walikota Vicky Lumentut. Tampak beberapa Gubernur yang tidak asing bagj masyarakat Indonesia diantaranya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin.
Terlihat pula Walikota Tangerang Selatan yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Airin Rachmi Diany SH yang juga salah satu penerima penghargaan.(dar)
Banyumas dan Tebing Tinggi Tertarik Belajar Kota Toleran di Manado
ManadoLive—Ditetapkan sebagai kota paling toleran di Indonesia membuat Kota Manado diincar kabupaten/kota lainnya di Nusantara ini untuk datang melakukan study banding di daerah ini. Diantaranya, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara, menyambangi Kota Manado, Selasa (03/04) pagi tadi.
Dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyumas dr Budi Setiawan, rombongan pemerintah dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas diterima Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Manado Drs Rum Usulu mewakili Walikota DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Manado. Dalam kesempatan itu, Sekda Usulu menjelaskan selama tahun 2017 sampai tahun 2018 kota Manado telah menerima 48 FKUB dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari kebijakan Walikota Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Bastiaan yang menjadikan Manado rumah besar yang dihuni berbagai suku, agama, ras dan antar golongan.
“Dalam berbagai kesempatan, Pak Walikota selalu mengajak seluruh warga kota yang berbeda suku, agama, ras dan antar-golongan untuk menjadikan Manado sebagai rumah besar bersama tanpa memandang berbagai perbedaan yang ada. Semuanya diperlakukan sama di Kota Manado,” ujar Sekda Usulu.
Khusus untuk rohaniawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado memberikan insentif setiap bulan. “Peran serta FKUB berdampak besar bagi umat beragama di kota ini. Pemkot Manado sangat menghargai kerja keras para tokoh agama yang telah ikut menjaga keharmonisan hidup beragama dengan memberikan Insentif kepada 2000-an tokoh agama sebesar 1 juta 250 ribu per bulan,” jelas Sekda Usulu.
Lanjut dikatakan, kunci kerukunan antar umat beragama di Kota Manado terletak pada mindset masyarakat Manado yang tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar-golongan. “Tidak saling menggangu dalam menjalankan ibadah, malahan saling menjaga tempat ibadah ketika agama yang lain sedang merayakan Hari besar agamanya, warga Manado tidak mudah terhasut dengan isu-isu pertikaian dan gesekan yang tak lepas dari peran FKUB dan BKSAUA (Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama) Kota Manado,” tandasnya. Sementara, Plt Bupati Banyumas dr Budi Setiawan mengatakan kedatangan mereka ke Manado untuk menggali informasi tentang kerukunan antar umat beragama yang merupakan daya tarik tersendiri Kota Manado.
“Kami ingin tau resepnya, Manado bisa rukun dan aman, setiap pengunjung yang datang ke Kota Manado dapat merasakan dan melihat kerukunan masyarakat di Kota Manado, kita harus ATM! amati, tiru, modifikasi resep kerukunan Manado yang luar biasa,” ujar Bupati Banyumas. Senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi Chairil Mukmin, yang memuji kualitas keimanan masyarakat Kota Manado. Dirinya berharap kunjungan kerja ini bisa menjadi embrio belajar untuk dibawa pulang ke Sumatra Utara. “Kami ingin belajar bagaimana Manado bisa ditetapkan sebagai kota paling toleran di Indonesia, makanya saya dan beberapa anggota DPRD Kota Tebing Tinggi datang ke Kota Manado,” tukas Mukmin.
Acara diakhiri dengan pertukaran cendera mata. Tampak mendampingi Sekda Usulu, Ketua FKUB Kota Manado Pdt Renata Ticonuwu STh, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Micler CS Lakat SH MH, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Hendrik Warokka SPd DEA, Asisten III bidang Administrasi Umum Frans Mawitjere SH, Staf Khusus Walikota Drs Heri Saptono, Kepala Badan Kesbangpol Drs Hanny Solang, Kepala Bagian Pemerintahan dan Humas Steven Runtuwene SSos serta Kabag Orpad Innov Walelang.(dar/Lipsus )