MINAHASA, MANADOLIVE. CO. ID— Sikap PLN Rayon Kawangkoan ketika melakukan pemutusan aliran listrik di rumah milik pelanggan dinilai arogan dan tidak bersahabat. Tindakan yang diambil sejumlah pegawai yang bertugas melakukan pemutusan aliran listrik di salah satu rumah pelanggan di Desa Winebetan Kecamatan Langowan Selatan, Rabu(19/2) kendati menunggak tagihan listrik 2 bulan tanpa pemberitahuan terkesan bertindak sewenang-wenang. Betapa tidak, di saaat pemilik rumah tidak berada di tempat, para petugas yang tidak diketahui berapa jumlahnya, tanpa pemberitahuan memutuskan aliran listrik.
“Ini sangat mengecewakan kami karena tanpa pemberitahuan langsung memutuskan. Sebab selama ini, kami memang terlambat membayar tagihan listrik, namun sekian lama selalu memenuhi pembayaran tunggakan,” ujar Ibu Sorsin M, pemilik rumah. Menurutnya, biasanya selama ini selalu didahului dengan pemberitahuan.
“Tetapi ini, tiba-tiba datang langsung putuskan. Meskipun kami menunggak, tapi selalu melunasi termasuk dendanya. Bahkan, pimpinan sebelumnya sempat datang ketika akan dilakukan pemutusan, namun mereka memberikan keringanan,” semburnya menahan emosi ketika menghubungi redaksi semalam. Menurutnya, selama ini ketika terjadi listrik padam dan membuat sejumlah peralatan elektronik di rumah rusak, sama sekali tidak ada penjelasan atau alasan selalu klasik.
Terkait tindakan yang tidak berkesan ini, Ketua Aliansi Wartawan Minahasa (AWAM) Jeffree Uno dengan tegas menyebut harusnya sikap arogan tidak diberlakukan kepada pelanggan. “PLN itu melayani masyarakat(pelanggan) sikap seperti ini. Jangan arogan begitu, PLN butuh masyarakat begitu juga sebaliknya. Mana tanggung jawab ketika peralatan rusak akibat pemadaman tiba-tiba?” semprot Uno yang berjanji akan mengonfirmasi perihal tindakan arogan ini. Jika memang menunggak, kata dia, bisa dikomukasi secara baik-baik dan mengirimkan surat pemberitahuan kepada pelanggan.
“Apalagi bukan sengaja dan tidak mau membayar kewajiban. Ini kan bukan pertama kali menunggak, namun selalu dilunasi yang bersangkutan meski berbulan-bulan,” tegasnya. Dia pun menyentil pernyataan Bupati Minahasa yang menyayangkan sikap PLN yang tidak peduli kelestarian Danau Tondano yang sudah dipenuhi enceng gondok. “Lihat saja, Pak Bupati(Royke Roring) sempat geram dengan sikap mereka. Nanti setelah itu baru menunjukkan iktikad peduli,” kuncinya.(*)