MINSEL, MANADOLIVE. CO. ID— Koperasi Bintang Timur bisa digunakan sebagai sumber mata pencarian masyarakat. Kiprah seorang ketua ulet lewat Koperasi Bintang Timur yang digerakannya, ternyata mampu mendongkrak ekonomi lemah anggota (masyarakat) di amurang.
Usaha Koperasi ini jadi pintu keberhasilan seorang usahawan. Hal ini dilakukan oleh Pengusaha muda Arther Mononimbar yang bergerak dibidang Koperasi dengan beberapa buah kapal yang dioperasikannya. Usaha tersebut berawal dari kapal (Pajeko) milik orang tua, dan dengan piayawai seorang Mononimbar bisa membesarkan usaha tersebut.
Nama Bintang Timur semakin dikenal warga. Nama ini melekat di hati warga Lantaran kehadirannya sangat membantu masyarakat. Dibalik kilatan nama tersebut, ternyata ada Goresan kecil yang sengaja ditorehkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
Arther Mononimbar ketua Koperasi Bintang Timur Amurang, saat dikonfirmasi dikediamannya 30/3/2020 siang kemarin dikelurahan Ranoyapo kecamatan Amurang kabupaten minahasa selatan, Mononimbar yang biasa di sapa akrab Atey ini mengatakan bahwa, apa yang dituduhkan orang terhadap dirinya itu tidaklah benar.
Konon katanya bahwa koperasi yang saya pimpin ini hanyalah fiktif dan tidak beranggota. Sekedar penjelasan saya bahwa koperasi Bintang Timur ini beranggotakan 20 orang, semuanya tercatat dalam buku keanggotaan. Tidaklah mungkin koperasi ini akan berjalan tanpa ada anggota ungkapnya.
Saya merilis akan Koperasi ini berawal dari Kelompok Nelayan, akhirnya setelah kelompok semakin melaju, maka kelompok ini direkomendasikan dari Propinsi menjadi Koperasi, karena sudah sesuai dengan kriteria dan memenuhi semua persyaratan yang diminta.
Arther juga menambahkan bahwa, ada Mobil Box atau mobil Logistik yang dititipkan oleh kementrian kepada saya untuk dijaga, dan mobil itu bukanlah milik dari Koperasi kami, mobil itu hanya diamankan karena mobil tersebut masih dalam masalah. Saya tetap akan bertanggung jawab dengan mobil logistik ini, walaupun disaat saya terima mobil dalam keadaan rusak dan tidak bisa jalan, tidak pernah di Qiur apalagi membayar pajak, dan akhirnya saya memperbaikinya. Mobil itu sekarang sudah bisa dihidupkan karena baterai dan lain lain sudah diganti, tetapi sampai sast ini belum bisa dioperasikan karena kami tidak diberikan hak untuk hal itu tandas Atey.
Selain itu Atey menambahkan bahwa dalam waktu dekat ini koperasi kami akan adakan RAT, tapi kami menunggu akan anjuran pemerintah terkait Covit’ 19 yang kian meresahkan masyarakat. Mudah-mudahan bencana Covit’19 atau Corona ini akan cepat berakhir ( temmy)