MANADO, MANADOLIVE. CO. ID— Selama tiga bulan sejak bulan Januari hingga bulan Maret 2020, Kota Manado mengalami deflasi. Dan pada bulan Maret, tercatat deflasi yang dialami sebesar 0,90 persen.
Hal itu dijelaskan Kepala BPS Sulut Ateng Hartono dalam siaran persnya melalu media live streaming, Rabu (1/4/2020). Kepala BPS ini menjelaskan kepada media, bahwa deflasi yang dialami kota Manado disumbangkan oleh transportasi hingga 5, 81 persen, yang diikuti sektor kelompok makanan juga mengalami hal yang sama yakni sebesar 1,23%. Sedangkan inflasi inflasi dialami di sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,34%.
Lebih jauh dijelaskan secara year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 2,93 persen. Sementara itu, Kota Kotamobagu justru mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Inflasi Kotamobagu paling banyak disumbangkan dari sektor pengeluaran makanan, minuman, dan rokok yaitu sebanyak 0,77 persen.
Di sisi lain, Kepala BPS juga menjelaskan soal data Sensus Penduduk Online (SPO) mengalami kenaikan, dimana partisipan dari warga Sulut yang mengisi data SPO semakin tinggi. Dan untuk SPO diperpanjang hingga 29 Mei 2020, dimana sebelumnya sudah berakhir pada 31 Maret 2020, namun karena penanganan virus covid 19 maka diperpanjang hingga 29 Mei 2020. (Rosita)