MANADO, MANADOLIVE. CO. ID— Selama 4 bulan Kota Manado mengalami deflasi secara beruntun. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Sulut Ateng Hartono dalam penyampaian Berita Resmi Statistik melalui streaming, Senin (4/5/2020).
Lebih jauh dijelaskan Kepala BPS bahwa penyumbang deflasi tertinggi yaitu angkutan transportasi udara yakni sebesar 3,26% atau deflasi 0,39% dari total deflasi April kemarin,kemudian di urutan kedua adalah ikan tude turut andil menyumbang deflasi Manado sebesar 0,1063%, dan pulsa sebesar 0,0567%.
Dirincikannya, secara tahun kalender, Manado mengalami deflasi 1,24%. Sementara secara year on year, Manado mengalami inflasi 2,68%.
Dia menyebutkan untuk penyumbang inflasi pada bulan lalu ialah perawatan sebesar 1,52%. Kemudian makanan dan rokok sebesar 0,47%.“Terakhir, kesehatan inflasi 0,66%,” sebut dia.
Untuk komoditi yang mengalami kenaikan harga yaitu beras 0,18%, cabai 0,17%, serta emas 0,0984%. “Khusus beras, selaras dengan adanya kebijakan work from home, sehingga beras banyak dicari,” tukasnya.
“Manado untuk keempat kalinya secara beruntun mengalami deflasi. Dan pada April 2020 mengalami deflasi sebesar 0,21%. Padahal tahun lalu deflasinya hanya tiga bulan berturut-turut, Deflasi Kota Manado ini juga merupakan deflasi terdalam dibandingkan kota-kota lainnya di Sulawesi,” ujar Ateng. (rosita)