GSVL, Awalnya Dipuji, Kini Dizalimi Lawan Politik

MANADO  MANADOLIVE. CO. ID-Sukses memimpin kota Manado dari berbagai aspek pembangunan selama hampir 10 tahun, ternyata tidak membuat lawan politik Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut tidur nyenyak di musim pilkada tahun 2020. Setelah berhasil menolak pembahasan APBD-P tahun 2020 yang didalamnya banyak mengatur soal kebutuhan mendasar warga kota seperti dana lansia, pembayaran THL maupun insentif para Pendeta, Imam, Gembala maupun Pastor, kini Ketua DPD Nasdem Kota Manado tersebut dihadang dengan pembahasan APBD tahun 2021.

Konon, satu per satu item belanja dalam draft APBD tahun 2021 yang diajukan ke DPRD Kota Manado dibahas secara selektif, termasuk belanja publik yang banyak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat Kota Manado di tahun 2021 mendatang. Beberapa belanja publik yang dikuliti DPRD Kota Manado diantaranya, soal kenaikan insentif Kepala Lingkungan, kenaikan pembayaran insentif THL serta kebutuhan publik lainnya.

Dimata lawan-lawan politik GSVL di DPRD Kota Manado, propaganda kenaikan berbagai insentif dalam draft APBD tahun 2021 mendatang, dipastikan akan berpengaruh terhadap pencalonan Prof.  Julyeta PA Runtuwene sebagai calon Walikota Manado di pilkada 09 Desember 2020 mendatang.

Bahkan, akibat tinggihnya kepentingan politik dalam pembahasan draft APBD Kota Manado tahun 2021 di DPRD, Manado dipastikan akan kehilangan sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp. 200 milyar di tahun 2021 mendatang. “Dalam konteks pembahasan draft APBD tahun 2021, semestinya saya berharap mari kita utamakan dulu kepentingan masyarakat Kota Manado diatas kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok. Sayang, jika masyarakat Kota Manado yang harus jadi korban akibat kepentingan pilkada Desember tahun 2020,” urai Walikota Manado GS Vicky Lumentut baru-baru ini.

Menurut GSVL, meskipun masih dalam suasana pandemi covid 19, namun, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memberdayakan kantong-kantong PAD Kota Manado di tahun 2021 mendatang, termasuk memberdayakan wisata kuliner sama seperti beberapa kota di provinsi Bali. Hanya saja, pengembangan konsep wisata kuliner di Kota Manado masih terbentur pada karacter SDM warga Kota Manado itu sendiri. “Di Bali, carakter masyarakatnya sudah terbentuk ketika masih anak-anak sampai usia dewasa. Budaya seperti ini yang mendorong kenapa sektor pariwisata di Bali jauh lebih maju ketimbang daerah lain di Indonesia,” jelas Lumentut.

Hanya saja, salah satu prestasi Kota Manado terkait dengan pengembangan sektor pariwisata adalah, Kota Manado sukses melaksanakan ivent internasional Manado Fiesta sebanyak 3 kali dalam kurun waktu hampir 10 tahun. “Ini prestasi yang luar biasa, meskipun intensitas penyelengaraanya belum mampu mengimbangi kota Bali,” kata Lumentut yang juga Ketua P/KB Sinode GMIM ini.(*)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *