Billy Lombok Kritisi Pernyataan Kadis Pendidikan Soal Wawasan Kebangsaan

SULUT,  MANADOLIVE– Wakil ketua DPRD Sulut Billy Lombok mengkritisi pernyataan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Grace Punuh dalam penjelasan soal program dan sistem belajar siswa, dimana jika wawasan kebangsaan akan diajarkan di tingkat SMA sederajat.

Hal itu dikatakan dalam rapat dengar pendapat (RDP),sekaligus perkenalan antara komisi IV Bidang Kesejahteraan DPRD Sulut dengan Dinas Pendidikan. Senin (20/06/22) di Ruang Rapat Serbaguna.

Koordinator Komisi IV ini mengatakan bahwa apa yang disampaikan Kadis Pendidikan sangat keliru soal siswa harus ada Wawasan kebangsaan.

“Wawasan kebangsaan ini sudah ada, ini sama saja berpikir masyarakat tidak mengenal NKRI, NKRI ini sudah ada di tengah-tengah masyarakat tinggal di bangkitkan,”ujar sekretaris DPD Partai Demokrat ini.

Ia pun sebagai orang yang mengerti ajaran Bung Karno sangat menentang dengan konsep seperti itu

” Bung Karno sebagai the fouding fathers menggali pancasila dari masyarakat indonesia, keindonesian ini yang dibangkitkan dalam konsep-konsep. Bung karno adalah konsep dari masyarakat, bukan untuk di sosialisasikan. Jadi jangan diframing apalagi keterlibatan dari kepala daerah seolah olah mengajarkan wawasan kebangsaan. Selama ini pendidikan Sulut gagal tidak maju tanpa wawasan kebangsaan, jika baru diajarkan SMA.”ungkap Lombok.

” Itu harus di ingatakan karena ini pertemuan resmi lembaga DPR jangan menjadi bagian memo resmi bahwa wawasan kebangsaan ini harus diajarkan kembali,Saya dari kecil di didik dari ajaran Bung Karno sehingga saya tersinggung. Jika demikian maka boleh dikatakan Pendidikan di Sulut gagal kalau selama ini tidak ada wawasan kebangsaan dan baru akan diajarkan di SMA.”Tambahnya.

Lanjut Lombok, bahwa kalau mengatakan penelaa tentang pancasila itu benar, pendalaman tentang teori-teori pancasila benar,

“Tapi ini dikatakan masih diajarkan wawasan kebangsaan itu keliru, apalagi pada anak-anak SMA, Ibu Kadis seakan mengeyampingkan fakta sejarah bahwa Indonesia oleh Funding father mengambil marhaennya itu dari masyarakat.”pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Kadis Pendidikan Grace Punuh meminta maaf akan pernyataan yang dia sampaikan.
“Saya ingin klarfikasi agar tidak keliru, karena saya tadi mungkin terlalu tergesah-gesah menyampaikan.”terang Punuh.

Punuh pun menjelaskan bahwa ada yang memang dia belum sampaikan dimana dalam nilai tes wawasan kebangsaan terhadap siswa selalu kurang.

“Mengapa bisa kurang, ini diakibatkan karena dalam mata pelajaran PPKn Gurunya kurang. Sehingga tes wawasan kebangsaan siswa tidak capai. Namun ini akan kami koreksi kedepan.”tandas punuh sambil mengakui siap salah. (erka)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *