SANGIHE, MANADOLIVE–Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat berdampak di berbagai sektor. Terutama tarif angkot di seluruh wilayah di indonesia,termasuk kota Tahuna. Oleh karena itu,Dinas Perhubungan bersama Organda dan organisasi sopir mengadakan pertemuan untuk menetapkan tarif angkot setelah kebaikan BBM tersebut pada Hari Senin (05/9).
Ketua Organda Sangihe, Max Pangemangen dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya pertemuan tersebut,menurutnya hal ini memang harus segera ditindaklanjuti agar tak menjadi gejolak dari para sopir. “Jadi sudah ada pertemuan dengan intansi teknis maupun instansi terkait serta orgnisasi sopir dalam kota dan disepakati tarif untuk umum Rp 6500 dan anak sekolah Rp 4000,”kata Max. Dijelaskannya juga kenaikkan ini hanya bersifat sementara sambil menunggu keputusan Gubernur atau Bupati terkait tarif resmi kendaraan umum.“Kenaikkan ini hanya sementara nantinya akan disesuaikan dengan tarif sesuai SK Gubernur atau SK Bupati,”jelas anggota DPRD ini.
Ditempat terpisah,Ungke Shirman selaku Ketua Pesat menyatakan sikap yang diambil oleh pihak organik dan Dinas Perhubungan sudah tepat. Karena jika lamban akan terjadi patokan tarif yang simpang saur dan yang dirugikan masyarakat tentunya.”Kebijakan ini sangat baik,masyarakat juga tak dirugikan karena ada aturan dari Dinas teknis. Kami sebagai sopir tetap akan menunggu keputusan pemerintah atas tarif yang ditentukan,”ucapnya. Sembari berharap kepada pemerintah untuk lebih bijaksana dalam menetapkan tarif agar masyarakat tak dirugikan. (herry)