MANADO, MANADOLIVE. CO. ID– Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 88 (delapan puluh delapan) kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalamai deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,87 persen dan terendah di Kota Merauke sebesar 0,07 persen.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,64 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Timika sebesar 0,59 persen. Kota Manado menempati urutan ke-7 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-51 secara nasional.
Bulan September 2022 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 1,03 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,50 pada bulan Agustus 2022 menjadi 112,65 pada bulan September 2022.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, lima kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 9,69 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen.
Sebanyak empat kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,57 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,74 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, sedangkan dua kelompok lainnya, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok pendidikan cenderung stagnan. Kondisi bulan September 2022 Kota Manado mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 3,77 persen dan inflasi “year on year” sebesar 5,24 persen.
Penyumbang Inflasi terbesar pada bulan September 2022 yaitu bensin sebesar 0,9060 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,1859 persen. (erka)