Tahuna manadolive.co.id – Suasana politik di Kabupaten Kepulauan Sangihe mulai memanas menjelang perhelatan Pilkada serentak. Partai-partai politik aktif menjaring figur yang layak untuk mengusung dalam kontestasi lima tahunan ini.
Para kader partai yang meraih suara signifikan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, kini dihadapkan pada dilema. Meskipun berhasil masuk ke DPRD, mereka harus mempertimbangkan mundur jika ingin maju sebagai kandidat Pilkada. Situasi ini menimbulkan kegamangan di antara para kader, antara memperjuangkan kursi di DPRD atau mencari dukungan untuk Pilkada.
Tidak hanya itu, muncul pula hukuman sosial dari masyarakat yang merasa kecewa jika para kader tersebut memilih untuk maju dalam Pilkada setelah dipilih sebagai wakil rakyat. Hal ini menyulitkan partai-partai politik dalam mencari figur untuk diusung.
Salah satu partai yang tengah menjadi sorotan adalah **Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)**. Di Kabupaten Kepulauan Sangihe, terjadi disharmoni internal yang dapat mempengaruhi kesolidan partai. Namun, peluang terbuka bagi kader di luar partai untuk memperkuat solidaritas dan menyatukan kebersamaan.
Kemunculan sosok Abid Takalamingan (AT) menjadi sorotan di kalangan kader dan elit PDIP Sulawesi Utara. Dikenal sebagai politisi piawai yang memiliki pemahaman mendalam tentang sosial budaya daerah, AT dipandang sebagai sosok yang dapat merajut kembali kesatuan internal partai.
Kedekatan AT dengan Bendahara Umum DPP PDIP, yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, menjadi modal kuat bagi potensinya sebagai calon PDIP di Pilkada mendatang.
Dengan prestasi dan popularitasnya, AT dinilai memiliki potensi elektoral yang signifikan, terutama di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Meskipun masih baru sebagai calon DPD, AT telah membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin yang diakui oleh masyarakat.
Dengan demikian, potensi kandidat baru seperti AT membawa warna baru dalam persaingan politik lokal, dan akan menjadi sorotan dalam perhelatan Pilkada yang akan datang. ( gustaf)
