Tahuna manadolive.co.id – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah, Yopy Tunghari, menyatakan adanya peningkatan angka stunting di Sangihe berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia oleh Kementerian Kesehatan tahun 2023. Angka stunting di Sangihe naik dari 18,5% pada tahun 2022 menjadi 19% pada tahun 2023.
Tunghari menjelaskan bahwa kenaikan ini sejalan dengan tren nasional di mana banyak daerah mengalami peningkatan serupa. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah melaksanakan intervensi serentak untuk percepatan penurunan stunting sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri. Surat tersebut mewajibkan pengukuran status gizi semua sasaran pada bulan Juni 2024.
“Semua sasaran, termasuk calon pengantin, ibu hamil, dan balita, sudah diukur selama bulan Juni. Jika ditemukan masalah gizi, seperti kurang gizi atau stunting, intervensi langsung dilakukan,” ujar Tunghari.
Intervensi ini melibatkan kerjasama tim percepatan penurunan stunting dengan berbagai instansi terkait. Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas intervensi spesifik yang berhubungan dengan kesehatan, sedangkan dinas lain seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) menangani masalah air bersih.
“Dari pihak kami, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), hanya memfasilitasi rapat-rapat koordinasi di tingkat kecamatan dan kabupaten untuk memastikan sinergi antar perangkat daerah,” tambahnya.
Upaya terpadu ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Sangihe dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan. ( gustaf)