Tahuna manadolive.co.id— Pasangan calon (paslon) kepala daerah Kabupaten Sangihe, Tamang, diduga memanfaatkan bantuan sosial (bansos) berupa makanan untuk anak-anak dari Kementerian Sosial sebagai bagian dari kampanye politik mereka. Dugaan ini memicu reaksi keras dari masyarakat setempat, yang mengkhawatirkan bahwa bantuan yang seharusnya bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan justru dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Warga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan mendalam guna memastikan apakah benar bantuan sosial ini telah disalahgunakan demi menggalang dukungan suara bagi pasangan calon tersebut.
Katip PC Nahdlatul Ulama (NU) Sangihe, Nader Barahja, turut menyesalkan tindakan yang diduga dilakukan oleh paslon Tamang. Barahja menyatakan bahwa pemanfaatan bantuan sosial untuk kepentingan politik merupakan bentuk manipulasi yang dapat menyesatkan masyarakat.
“Ini adalah bentuk pembodohan bagi masyarakat Sangihe,” ujar Barahja. Ia berharap pihak terkait segera mengambil tindakan tegas agar bantuan sosial benar-benar sampai kepada yang membutuhkan dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.
Saat ini, masyarakat menantikan respons dan langkah konkret dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan bansos tersebut. ( gustaf)