Robby Ngongoloy Pertanyakan Eksistensi Guru, Waruis Tegaskan Sudah Sesuai Prosedur

MITRA,MANADOLIVE.CO.ID – Hal menarik dilontarkan Sekertaris Daerah (Sekda) Robby Ngongoloy saat memimpin apel Korpri, Senin, (17/6/2019). Sekda mengungkapkan adanya guru yang tidak lagi produktif namun masih dipertahankan Dinas Pendidikan. “Ada guru yang sudah tidak layak mengajar, tapi sampai saat ini masih melakukan tugas mengajar di sekolah,” ungkap Ngongoloy.

Menurut dia, dunia pendidikan di Minahasa Tenggara sangat memprihatinkan. Pasalnya, masih ada guru yang layak untuk diangkat mengajar tetapi pada kenyataannya tidak dimanfaatkan dengan baik. Dia menagku pernah menjabat di intansi yang dimaksud jadi dia mengetahui apa yang terjadi di internal Dinas Pendidikan. “Ini merupakan langkah mundur bagi dunia pendidikan dalam pemanfaatan tenaga pendidik. Sebenarnya pendidikan di kabupaten ini harus maju bukan sebaliknya,” semprotnya lagi.

Tak puas mengumbar kekurangan di Dinas Pendidikan. Ia akhirnya menginstruksikan pengawas untuk mendata guru-guru yang dimaksud. “Pengawas diinstruksikan untuk mengambil data-data guru yang sudah tidak layak mengajar,” tegas Ngongoloy Tak hanya itu, Sekda juga semprot soal esksistensi tenaga pendidik.

Artinya sebut dia, seorang guru memberikan materi bagi siswa harus mempersiapkan scedul terlebih dahulu. “Kalau mengajar harus mempersiapkan modul untuk bahan materi. Jangan persiapan tidak matang, eh…malah sertifikasi yang dikejar. Jadi seimbang jangan mengejar sertifikasi kalau tugas saja tak mampu,” tukas Ngingoloy.

Kepala Dinas Pendidikan Djelly Waruis saat dikonfirmasi menegaskan, Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak mendasar. “Proses penempatan guru pindah melalui BKPSDM. Kami (Dinas Pendidikan) hanya merekomendasikan setelah melalui kajian secara teknis,” jelasnya. Intinya kata Waruis, Dinas Pendidikan tidak sembarangan memindahkan guru apalagi guru yang dibutuhkan di sekolah.

“Semua guru bekerja dalam pengawasan langsung dinas secara berjenjang. Semua mekanisme dan proses pindah serta sistem mengajar harus mengacu pada dapodik. Intinya tidak ada hal demikian. Apa yang kami lakukan sudah sesuai prosedur. Kami hanya mengusulkan,” tukas Waruis.(Dolfi)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *