MANADOLIVE.CO.ID, BOLTIM – “Debat pertama ini, mulai dari sesi penyampaian visi misi, tanya jawab hingga closing statement, dikuasai pasangan Arus,” demikian ungkap salah satu tim pemenangan Arus, Askabul Agow (A2) kepada Manadolive.co.id.
Debat perdana calon Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Boltim, pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang diselenggarakan oleh KPU Boltim di Hotel Mercure Manado Tateli Beach Resort pada Kamis 31 Oktober 2024 ini berlangsung seru.
Debat perdana dihadiri pihak penyelenggara KPU dan Bawaslu Boltim serta pihak keamanan TNI/Polri dan tentunya pasangan calon Bupati dan wakil Bupati nomor urut 1 Oskar Manopo – Argo Sumaiku, (Oras) dan nomor urut 2 Sahrul Mamonto – Rusmin Mokoagow (Oras) bersama masing-masing simpatisan pendukung.
Tampak keseruan terjadi ketika ruangan debat mulai diramaikan dengan sahut-sahutan, yel-yel antara pendukung Arus dan Oras yang menyemangati setiap pasangan calon andalan mereka.
Namun berlangsungnya debat antara pasangan calon Oras dan Arus yang ditayangkan secara live streaming melalui Aplikasi YouTube dan Facebook disaksikan ribuan pengunjung situs, menurut A2 sangat jelas dan tak terbantahkan bahwa pasangan Arus menguasai panggung pada debat perdana ini.
Dijelaskannya, seperti saat sesi tanya jawab, pasangan Oras tidak bisa menjawab pertanyaan dari calon Bupati Sachrul Mamonto yang menanyakan terkait Sustainable Development Goals (SDGs).
“Padahal pak Oskar sebagai Wakil Bupati sudah pernah membahas tujuan daripada SDGs tersebut bersama Bupati Sachrul, pertanyaan juga dibantu dengan kisi-kisi, tetapi pak Oskar tidak bisa memahami, bahkan diberikan waktu 3 menit untuk menjawab tetapi hanya beberapa detik yang digunakan, itupun tidak nyambung,” tutur Tokoh Pemuda Boltim ini.
A2 menambahkan, pasangan Oras dalam debat tersebut tidak menguasai materi-materi yang telah dirancang para Finalis dan tidak bisa memberikan pernyataan yang mendasar dan tidak sesuai dengan data dan fakta yang ada. Berbeda dengan pasangan Arus yang bisa menjelaskan secara detail rata-rata materi dalam debat.
“Faktanya seperti yang dikatakan Bupati Sachrul, apapun yang dilaksanakan Pemerintah Boltim tentu sudah tertuang dalam RPJMD melalui pembahasan bersama legislatif dan pak Argo salah satunya yang turut memutuskan itu,”
Contohnya dalam debat tersebut pasangan Oras mempertanyakan Program 1 juta per mahasiswa, sementara mereka ikut membahas program itu.
“berbeda juga dengan pemerintahan sebelum Bupati Sachrul yang memberikan sedikit lebih tinggi setiap mahasiswa tetapi dengan kuota yang sedikit, terkesan hanya pilih kasih. Nah Bupati Sachrul dengan bijak, agar banyak kuota yang bisa menikmati beasiswa maka diberikan 1 juta untuk setiap mahasiswa, sesuai dengan anggaran yang adaa”.
Menurutnya beberapa pertanyaan pun tidak bisa di jawab bahkan Paslon Oskar tidak menguasai materi-materi yang telah dirancang Finalis, padahal seorang wakil Bupati dan mantan anggota DPRD harusnya bisa paham, baik itu dari faktor pendidikan, kesehatan hingga pembangunan pariwisata. Apalagi Program SDGs yang pemerintah Desa saja mengerti program tersebut.
“Artinya, Argo selama menjabat anggota DPRD tidak bekerja dengan maksimal, sama halnya dengan pak Oskar yang tidak aktif bekerja sebagai Wakil Bupati selama menjabat. Saya menyimpulkan bahwa pasangan Oras kalah telak dalam debat pertama ini,” tegas Astam sapaan akrabnya.***(awi)