MANADO, MANADOLUVE.CO.ID – Pasangan Calon Walikota – Wakil Walikota Manado Jimmy Rimba Rogi – Ivan Lumentut (Imba-Ivan) banjir dukungan dari mana-mana. Mulai dari para lansia yang menginginkan dana lansia diaktifkan kembali, masyarakat produktif yang merasa diteror Pajak Bumi dan Bangunan, karyawan pasar yang hempas tanpa prosedur pemberhentian, hingga kaum milenial yang menginginkan program milenial menumpahkan dukungan penuh ke Imba-Ivan.
Pasangan nomor urut 3 ini dianggap simbol perlawanan kekuasaan semena-mena yang dalam pengambilan keputusan eksekutif tidak pernah melalui pembahasan dewan tapi sepihak alias “suka-suka gue”.
“Inti dari latar belakang dukungan masyarakat karena rakyat tidak mau mendukung koruptor yang memorot uang rakyat dengan akal-akalan pembangunan. Semua yang dibangun selama ini motifnya jelas untuk mengambil fee proyek dalam jumlah besar. Makanya bangun ABCD anggarannya tidak dibahas di dewan. Tidak dikritisi. Tiba-tiba pembangunan dimulai. Ini saya maksudkan karakter korupsi sekarang,” jelar mantan anggota DPRD Manado Sultan Udin Musa, Kamis pagi di Manado.
Dia menjelaskan lebih lanjut, bahwa arus dukungan ke Imba-Ivan karena kesadaran kolektif masyarakat yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi korban penggusuran afiliator mafia tanah atas nama Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
“Sudah banyak contoh Sat Pol-PP dimobilisasi untuk menggusur pemukiman warga atas nama IMB. Setelah tergusur mafia yang berafiliasi dengan kekuasaan mulai membangun pagar. Masyarakat tercerabut dari kediamannya sendiri tanpa satu carik putusan hukum yang pasti. Dan yang lebih menyakitkan, IMB seperti alat perang yang hanya menyasar warga kurang mampu. Banyak bangunan pengusaha satu sumbu dengan penguasa dibiar bertengger dan bertebaran di mana-mana tanpa ada tindakan pemerintah kota. Ini semua pengkhianatan seorang pemimpin yang lahir dari politik transaksional masa lalu. Imba-Ivan adalah simbol perlawanan rakyat kecil,” jelas Udin Musa panjang lebar. (Tim)