Manado, MANADOLIVE.CO.ID- Debat publi pertama kandidat calon Walikota Manado dan Wakil Walikota, Jumat malam berlangsung seru. Masing-masing Paslon menyampaikan visi misi program ke depan. Yang menarik ketika program lansia di atas 70 tahun dan sudah pensiun yang disampaikan paslon AARS. Paslon ini hanya akan memberikan bantuan untuk lansia di atas 70 tahun dengan alasan dana yang terbatas. Hal ini mengundang tanggapan berbagai kalangan. Apalagi Paslon Imba Ivan dalam program akan memberikan bantuan ke semua lansia yang berumur 60 tahun ke atas. “Semua lansia sesuai dengan peraturan yang ada berhak menerima bantuan dana lansia, bukan cuma di atas 70 tahun,” ungkap Imba dalam debat.
Menjawab itu Andrei Angouw mengatakan pemerintah akan kesulitan dana jika memberi bantuan untuk semua.
Demikian untuk dana duka juga diganti dengan peti mati yang tidak untuk semua warga. “Dana duka wajib diterima untuk semua warga yang ber KTP Manado, besarannya nanti dikaji,” usai Imba dalam setiap kampanye.
Sejumlah kalangan menilai kebijakan pasangan calon AARS menyangkut dana lansia dan dana duka hanya menimbulkan ketidakadilan sosial. “Jangan dibeda-bedakan karena warga memiliki hak yang sama,” ungkap Ferdinan warga Malalayang. Ia mengatakan soal dana lansia dan duka pemerintah hendaknya tidak hitung-hitungan yang berlebihan. “Jangan pake kalkulator dagang seperti hitung untung rugi,” katanya. Tugas pemerintah menyiapkan bantuan. Dari mana dana itu, pemerintah lebih tahu. Makanya bekerja tingkatkan pendapatan dan sisihkan bantuan,” jelas Ferdinan didampingi warga lainnya. Bantuan dana lansia dan duka lanjutnya, adalah bentuk penghargaan sehingga pemerintah jangan berpikir tentang untung rugi, seperti hitungan dagang. ( tim)