BPBD Sangihe Tetapkan Status Darurat Terkait Cuaca Ekstrem, Infrastruktur Rusak dan Warga Diminta Waspada

by -7 Views

Tahuna manadolive.co.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sangihe, Wandu C.C. Labesi, mengungkapkan dampak cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sangihe dalam beberapa waktu terakhir. Cuaca buruk ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur penting dan ancaman bagi keselamatan warga di sejumlah titik.

Salah satu wilayah terdampak adalah jembatan Mentuhe di Kampung Taroarane Satu, Kecamatan Manganitu. Jembatan ini merupakan akses utama menuju Politeknik Negeri Nusa Utara dan Kampung Taroarane Satu. Selain itu, talud pengaman sungai sepanjang 18 meter yang berada di wilayah tersebut juga mengalami kerusakan parah, sehingga membahayakan rumah-rumah di sekitarnya. Bahkan toilet umum yang baru dibangun terancam rusak jika tidak segera ditangani.

Kerusakan infrastruktur lainnya mencakup jembatan penghubung antara Kampung Sowaeng dan Batuderang yang mengalami kerusakan ringan. Selain itu, beberapa kampung mengalami banjir, meskipun tidak mengakibatkan kerugian besar pada infrastruktur. Namun, sawah dan lahan pertanian terdampak kerusakan akibat banjir tersebut.

Pemerintah daerah menetapkan status darurat bencana untuk mengatasi kondisi ini. Penanganan sementara akan dilakukan secara darurat guna memulihkan akses masyarakat dan mengurangi risiko yang lebih besar. “Penanganan permanen membutuhkan waktu, mulai dari perencanaan hingga pengusulan. Namun, langkah-langkah darurat akan segera diambil untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan,” ujar Labesi.

Selain itu, bantuan berupa sembako akan disalurkan kepada warga terdampak bencana yang signifikan. Namun, untuk wilayah yang sudah terbiasa dengan genangan air musiman, warga diimbau untuk semakin waspada dan siap menghadapi kondisi tersebut.

Labesi juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan untuk mengantisipasi potensi longsor akibat curah hujan yang tinggi. Warga di sekitar bantaran sungai juga diimbau untuk waspada terhadap kenaikan debit air yang dapat menyebabkan banjir.

Bagi masyarakat yang hendak bepergian, baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, disarankan untuk mencermati kondisi cuaca. “Kita harus menghindari potensi tanah longsor atau pohon tumbang yang bisa mengancam keselamatan jiwa. Kerusakan materi bisa diperbaiki, tapi nyawa tidak bisa digantikan,” tegas Labesi.

Pemerintah daerah berharap masyarakat tetap waspada dan mengambil langkah-langkah bijaksana untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem, terutama untuk melindungi keselamatan jiwa. ( gustaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.