SULUT, MANADOLIVE.CO.ID– Anggaran untuk Makan dan Minum (Ma-Mi) dalam APBD Tahun Anggaran 2023 perlu dilakukan penghematan dan itu wajib dilakukan.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Sulut dr Fransiscus Andi Silangen, kepada sejumlah wartawan, Rabu (02/11/22) diruang kerjanya.
Politisi PDI Perjuangan ini pun berharap ada penghematan makan dan minum di APBD 2023.
“ Saya setiap kali menghadiri acara termasuk agenda di DPRD, makanan dan minuman sering mubazir. Tidak dimakan dan tidak diminum. Kita kan sibuk ikut acara, kadang makanan dan minuman tidak disentuh termasuk buah-buah yang kebanyakan impor. Kan sangat disayangkan yang begini-begini. Coba lakukan penghematan, anggaran tersebut bisa dipakai ke program yang lebih menyentuh masyarakat,”Jelas Silangen.
“Akan saya angkat soal ini. Karena saat kunjungan kerja ke Provinsi Bali lalu, mereka di sana menghemat anggaran makan dan minum nisa sampai 300 miliar. Masakan di Bali bisa kenapa di Sulut tidak,”ujarnya.
“Saya akan menghitung berapa banyak anggaran makan dan minum dalam APBD 2023.Kita akan lihat berapa yang bisa dihemat,” tambahnya.
Menurut Silangen harusnya pengembangan makanan lokal khas Sulut itu yang diberikan dan tidak usah mengambil buah impor, Kue juga harus pakai yang tradisional saja.
” Kitakan bisa kembangkan makanan dan buah-buahan khas Sulut dengan, Misalnya pisang goreng, ubi rebus. Buah bisa beli di sekitar sini,apalagi kalau ada jagung (Milu) itukan luar biasa bisa mengenalkan makanan khas Sulut,”ungkap silangen.
Ide penghematan anggaran makan dan minum ini diungkapkan Silangen disambut baik Kepala Pengadilan Tinggi Sulut Lexi Mamonto.
“Beliau bahkan akan memberlakukan penghematan makan dan minum di seluruh wilayah Pengadilan Tinggi Sulut,”pungkasnya.
Diketahui Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sulut Akan melaksanakan pembahasan R-APBD tahun 2023 pada Kamis (03/11) dan Jumat (04/11). (*)