Manado, MANADOLIVE.CO.ID– Puluhan pendemo dari Aliansi Masyarakat Adat, Sipil dan Mahasiswa Sulawesi Utara (Amarah Sulut) bersama ibu-ibu petani Kalasey 2 melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Sulut Jumat (11/10/2024) siang.
Kedatangan mereka untuk meminta agar pemerintah dan pihak terkait melakukan pengawasan perguruan tinggi dan menseriusi kasus kekerasan seksual terhadap wanita.
“Maraknya kekerasan atau pelecehan seksual di kampus dan di sekolah, ini kami berharap dan meminta agar mendapat perhatian serius, karena perempuan yang sering mendapat pelecehan,” ujar salah satu mahasiswa.
Tak hanya itu, dari pihak masyarakat Kalasey 2 datang menagih janji dari anggota DPRD.
“Lahan pertanian kami yang sudah kami garap selama puluhan tahun, saat ini sudah digusur. Padahal lahan pertanian yang kami garap itu, tanahnya subur-subur. Dan parah anggota DPRD sudah berjanji akan membantu, tapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari katanya wakil rakyat, kami saat ini tidak bisa lakukan apa-apa, biasa kami sudah ada penghasilan dari hasil tani kami, tapi sekarang kami tidak bisa apa-apa,” ungkap salah satu ibu.
Terpantau, pada orasi yang disertai pembentangan berbagai poster tuntutan dari pendemo, diterima Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Sulut Christian Stevenson Purukan, bersama Kasub Perundang-Undangan Fabiola Sumampouw.
(*/rosita)