MANADO, MANADOLIVE. CO. ID–Polda Sulawesi Utara dan jajaran menggelar Operasi Keselamatan Samrat 2021. Operasi ini akan digelar selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 12 sampai dengan 25 April 2021, dengan sasaran operasi adalah masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, masyarakat yang tidak disiplin dalam berlalu lintas.
Operasi keselamatan ini telah berakhir selanjutnya untuk hasil dari kegiatan, Kata Direktur Lalu Lintas Polda Sulut, Kombes Pol Iwan Sonjaya, Operasi Keselamatan Samrat 2021 merupakan kegiatan cipta kondisi menjelang operasi Ketupat 2021 dengan target operasi adalah kedisiplinan berkendara masyarakat, kemudian peningkatan kedisiplinan prokes dan pencegahan penularan covid19 dan sosialisasi kebijakan pemerintah dalam hal larangan mudik pada lebaran tahun 2021.
“Dari hasil operasi keselamatan hasil yang dicapai, pertama Giat Satgas Preemtif ( edukasi dan penyuluhan ) secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 7,80 persen atau naik 584 giat jika dibandingkan dengan ops keselamatan Samrat 2020 yang melakukan sebanyak 7489 giat, sedangkan di tahun 2021 melaksanakan 8073 giat. Pembangian masker sebanyak 30.000 pcs jenis masker kain,” kata Sonjaya.
Kemudian Giat satgas Preventif ( turjawali dan yustisi ) mengalami peningkatan sebesar 11,06 persen atau naik 1487 giat, jika dibandingkan dengan giat yang dilaksanakan pada ops keselamatan Samrat 2020 yang hanya melaksanakan 13433 giat, sedangkan di tahun 2021 melaksanakan 14930 giat. Selanjutnya penindakan pelanggaran lalu lintas selama ops keselamatan Samrat 2021 mengalami peningkatan sebesar 2,70 persen atau bertambah 190 giat, jika dibadingkan dengan jumlah giat dilaksanakan pada periode yang sama ops keselamatan Samrat 2020.
“Jumlah pelanggaran 7.418 gar terdiri dari 565 Tilang dan teguran 6.919 Teguran Pelanggaran lalu lintas diutamakan penindakan pada pelanggaran potensial kecelakaan dan pelanggran yang berakibat pada gangguan kamtibmas (balap liar, berkendara dalam pengaruh alkohol, dan knalpot tidak sesuai spektek). Barang bukti yang disita, SIM :112 exl, STNK : 119 exl, Kendaraan: 280 unit ranmor (4 R4, 276 R2),” ucap Sonjaya.
Nah, untuk jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama ops keselamatan Samrat 2021 megalami peningkatan sepesar 75,68 persen, atau bertambah 28 kasus. Jika dibandingkan dengan OPS keselamatan Samrat 2020 terjadi 37 kasus laka lantas sedangkan ditahun 2021 terjadi 65 kasus laka lantas.
Untuk jumlah korban meninggal dunia 14 orang, bertambah 2 orang atau naik 16,67 persen. Dimana pada tahun 2020 terdapat 12 orang meninggal dunia, luka berat 14 orang bertambah 2 orang atau meningkat 33,33 persen orang dari tahun sebelumnya yang hanya ada 9 orang. Luka berat dan luka ringan 80 orang atau meningkat 122,22 persen, dimana terjadi penambahan 44 orang luka ringan. Untuk jumlah kerugian materi yang ditimbulkan sejumlah Rp123,700,000, meningkat Rp57,000,000.
“Dari segi usia pelaku kecelakaan lalu lintas berada pada rentang usia 16-55 tahun atau berada pada usia produktif dengan jumlah kenaikan signifikan terjadi pada rentang usia 16-20 tahun atau terjadi pada usia pelajar,” jelas Dirlantas. (hw)