Tahuna manadolive.co.id Kecamatan Marore, yang terletak di perbatasan langsung dengan Filipina, menghadapi masalah serius terkait jaringan internet. Warga setempat mengeluhkan sulitnya mengakses internet, yang menjadi kebutuhan penting di era digital saat ini.
Menurut keterangan dari beberapa warga, meskipun infrastruktur dasar untuk jaringan internet sudah ada, hanya sebagian kecil dari mereka yang dapat memanfaatkannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa Base Transceiver Station (BTS) yang rusak dan belum diperbaiki. Kerusakan pada BTS tersebut menyebabkan jaringan internet tidak dapat diakses oleh mayoritas penduduk kecamatan.
“Jaringan internet sudah ada, tetapi hanya bisa digunakan oleh sebagian kecil masyarakat karena beberapa BTS sudah rusak dan belum diperbaiki,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Masalah ini mendapat perhatian serius dari masyarakat setempat, mengingat letak geografis Kecamatan Marore yang terpencil dan jauh dari ibu kota kabupaten. Keterbatasan akses internet semakin menyulitkan mereka dalam berkomunikasi dan mengakses informasi penting, yang merupakan kebutuhan esensial di wilayah perbatasan.
Warga berharap pemerintah daerah dan pusat dapat segera turun tangan untuk memperbaiki infrastruktur telekomunikasi yang ada. Dengan demikian, seluruh masyarakat di Kecamatan Marore dapat menikmati akses internet yang layak dan merasakan kemajuan teknologi yang sama dengan daerah lainnya.
“Kami berharap pemerintah daerah dan pusat dapat segera memperhatikan masalah ini. Akses internet yang baik sangat penting bagi kami yang tinggal di perbatasan,” tambah warga lainnya.
Pemerintah diharapkan segera merespons keluhan ini agar Kecamatan Marore tidak tertinggal dalam hal teknologi dan komunikasi, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. ( gustaf)