MANADO, MANADOLIVE. CO. ID-Hal menarik dalam pelaksanaan debat publik yang dilaksanakan KPUD kota Manado Selasa, (24/11) kemarin adalah, satu-satunya paslon yang mendapatkan pertanyaan seputar komitmen perwujudan tata kelola ASN yang tidak korupsi dari panelis adalah, paslon walikota Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) dan calon wakil Walikota Harley Mangindaan (Ai).
Mantan Rektor Unima tersebut mengulas habis materi pertanyaan yang ditulis oleh Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol Unsrat DR. Ferry Daud Liando. Tanpa menggunakan naskah dan tampil percaya diri dihadapan audience, JPAR memaparkan bahwa, sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, dirinya akan memberlakukan zona integritas, wilayah bebas korupsi diawal pemerintahan JPAR-Ai. “Kalau perlu pada saat apel perdana kami dengan jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) pemkot Manado, kami akan mendeklarasikan komitmen jajaran pemkot Manado bebas dari korupsi,” kata Runtuwene polos.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan membangun sistim pemerintahan yang transparansi, akuntabilitas, inovatif tanpa melakukan korupsi. “Semua itu menjadi prinsip utama kami dalam menjalankan roda pemerintahan di kota Manado, jika Tuhan berkenan dan menerima amanah dari masyarakat kota Manad yang saya cintai,” ujar Runtuwene yang juga Wakil Ketua Komisi W/KI Sinode GMIM ini.
Jika perwujudan tata kelolah aparatur bisa dilaksanakan dengan baik maka, pihaknya optimis, semua program kerja paslon PAHAM selama 5 tahun bisa terlaksana dengan baik. Paslon Walikota dan wakil Walikota JPAR-Ai termasuk saatu-satunya paslon yang banyak menampilkan program kerja pro rakyat kecil di musim pandemi. Ketika paslon lain masih berbicara seputar program secara global dalam sebuah sistim pemerintahan, paslon PAHAM justru menawarkan konsep bela rakyat yang sesungguhnya.
Beberapa program kerja mendasar yang ditawarkan paslon PAHAM diantaranya, mulai dari perlindungan kesehatan gratis melalui program Universal Coverage (UC) kepada 110 ribu penduduk kota Manado, pendidikan gratis sampai ke jenjang pendidikan doktor (S3), pembangunan rumah murah sebanyak 10.000 unit, kenaikan insentif pemuka-pemuka agama, kenaikan insentif kepala lingkungan, kenaikan insentif THL (Tenaga Harian Lepas) hingga bertekad menciptakan 1.000 milenial yang nantinya mampu memberdayakan UMKM.
Sementara, sejumlah pihak menilai, tampilan paslon walikota dan wakil walikota nomor 4 dalam pelaksanaan debat publik yang dilaksanakan KPUD kota Manado tadi malam, dinilai paling siap dengan konsep kerakyatan di musim pandemi. “Saya terharu dengan program kerja yang disampaikan PAHAM. Di musim pandemi seperti ini yang kita tidak tahu kapan berakhirnya, masyarakat butuh sentuhan-sentuhan seperti yang ditawarkan oleh paslon PAHAM, tanpa mengabaikan pemberdayaa dunia investasi dan ekonomi lainnya,” harap Drs. Edi Watuseke, warga kecamatan Bunaken Kepulauan.(*)