TOMOHON, MANADOLIVE.CO.ID- Aksi damai menyalurkan aspirasi demi mendapat jalan keluar Kisruh RS Bethesda Tomohon
Mereka (pengunjuk rasa-red) menilai, sikap yang ditunjukkan oleh pihak Sinode GMIM yang mengarahkan Toa ke peserta aksi, merupakan tindakan yang bersifat “tak menghargai”.
“Bukannya mendengar permintaan kami, kok malah memutar lagu sangat keras lewat Toa.
Sementara, Ketua Komisariat Federasi SBSI RS Bethesda Tomohon Franny Walangitan SH saat diwawancarai, ikut menyesali perbuatan yang dilakukan oleh pihak Sinode GMIM.
“Ini bukti bahwa Kasih telah luntur. Tidak menghargai masyarakatnya. Bersikap tuli dengan Toa yang diputar bervolume kuat, sungguh memalukan, dan merusak nama GMIM, Gereja yang kita banggakan.”
Tak lama, utusan Yayasan Medika GMIM yakni sekertaris Yayasan bersama Plt Direktur RS Bethesda Tomohon turun langsung dan memberi klarifikasi dihadapan demonstran.
Namun, ungkapan klarifikasi ditolak oleh pengunjuk rasa. Sehingga, pihak Yayasan Medika GMIM memutuskan untuk mencari solusi lewat mediasi, yang rencananya bakal dilaksanakan pada 8 Februari 2022. (edelweiss)