BITUNG, MANADOLIVE.CO.ID- Di tengah persiapan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Sulawesi Utara serta pemilihan walikota dan wakil Bitung yang akan di gelar KPU Bitung di TPS 7 kelurahan Manembo-nembo Tengah Kecamatan Matuari Kamis 12 November 2020.
KPU Bitung mengadakan sosialisasi secara maraton di hotel Fave dengan melibatkan warga pemilih di TPS 7 tersebut, instansi terkait dan rekan media.
Ketua KPU Bitung Desli Sumampouw menjelaskan bahwa pihaknya wajib memastikan tempat pemungutan suara steril.
Dimana setiap wajib pilih di haruskan memakai masker kesehatan,mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan yang akan di sediakan petugas TPS.
Sedangkan KPPS akan menggunakan perlengkapan APD sampai proses perhitungan suara berakhir.
Selain itu TPS yang terletak di halaman terbuka atau tertutup di semprot cairan disinfektan oleh petugas ketertiban.
Ia berharap di simulasi ini masyarakat bisa mengetahui tatacara pencoblosan Pilkada serentak 9 Desember dengan protokol kesehatan ketat.
Divisi SDM dan Parmas Idhly Ramadhani dalam media gathering menerangkan bahwa kegiatan simulasi akan di pantau langsung KPU provinsi Sulawesi Utara,PJs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni,PJs Walikota Bitung Edison Humiang, Kapolres, Dandim dan Bawaslu.
Sementara Ketua KPU provinsi Sulut Ardiles Mewoh memberi apresiasi ke KPU Bitung yang sudah mempersiapkan lokasi simulasi TPS dengan kerja sama media sebagai langkah informasi pemberitaan agar masyarakat tidak khawatir datang menggunakan hak suaranya.
Masa pandemi Covid 19 dirinya menginginkan partisipasi masyarakat lebih meningkat seperti yang terjadi pada pemilihan presiden Amerika Serikat.
Demikian juga Mewoh memohon rekan media edukatif mampu menyebarkan berita bukan hoax.
Divisi Teknis Penyelenggara Yessy Momongan menyampaikan simulasi berada 2 tempat di kota Bitung dan kota Kotamobagu harus di siapkan live streaming supaya tidak ada orang lain di TPS selain petugas KPPS dan pemilih setempat karena diutamakan pemungutan suara di tengah pandemi dengan protokol tepat.
Para petugas pula harus ramah terutama bagi pemilih lansia dan kaum difabel.
Dirinya memohon maaf apabila rekan-rekan media tidak diperkenankan masuk ke lokasi TPS tetapi mengikuti melalui live streaming KPU. (Red)