BITUNG, MANADOLIVE. CO. ID—Rencana nasional pembangunan jembatan penghubung daratan kota Bitung ke Pulau Lembeh akan di mulai setelah jalan Tol Manado Bitung tuntas di tahun berjalan. Mega proyek ini nampaknya di sambut positif oleh masyarakat Pulau Lembeh baik warga yang berada di Lembeh Utara maupun Lembeh Selatan. Hal tersebut di ungkapkan aktifis Sunarto Lontoh kepada wartawan Jumat 7 Februari 2020.
Ia menjelaskan dengan adanya jembatan penghubung membantu masyarakat dari segi transportasi. Dimana saat ini kapal Feri yang disediakan Pemerintah, trayek daya angkut terbatas sehingga warga menggunakan jalur alternatif perahu taxi yang tingkat keselamatan tidak terjamin.
Berdasarkan pernyataan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Bitung tahun 2019 lalu menyatakan Pulau Lembeh akan menjadi daerah pariwisata Indonesia sehingga pembangunan infrastruktur di wilayah ini akan di benahi. Terkait pernyataan Jokowi, menurut Lontoh bahwa masyarakat tidak mau lagi di rugikan seperti pembangunan jalan lingkar Lembeh beberapa tahun lalu.
Warga terpaksa menghibahkan tanah tanpa minta ganti rugi meskipun kekayaan di dalam seperti pohon tahunan, pohon kelapa, pala dan cengkih di tebang hanya untuk fasilitas umum. Dirinya menegaskan terbangunnya jembatan dan pelebaran jalan, warga minta ada biaya ganti rugi jika hal ini terwujud. Selanjutnya kedepan masyarakat akan terbantu lantaran membangun bangunan rumah atau tanggul sekarang membutuhkan biaya sangat tinggi seperti material pasir, di daratan kota di hargai Rp. 300 per 1 dumb truck sedangkan di Pulau Lembeh mencapai Rp. 1 juta per satu dumb truck. Lontoh sangat mengharapkan keluhan warga dapat di perhatikan oleh Pemerintah agar pembangunan mega proyek di Pulau Lembeh bisa terlaksana. (Red)