Manado Miliki Baju Khas, Walikota: Jadi Dress Code Untuk Manado Fiesta 2020

MANADO,  MANADOLIVE. CO. ID— Hampir semua peradaban dunia memiliki simbol identitas budaya dalam bentuk fisik. Mulai dari candi, rumah adat, tari-tarian, upacara adat, benda-benda khas, hingga Baju Adat. Hanya saja warisan budaya tersebut biasanya menjadi milik dan identitas daerah sebagai wilayah adat. Bagi Kota Manado, sebagai kota multi kultural, keberadaan sebagai ibukota Sulawesi Utara, pusat perdagangan, jasa usaha pariwisata, pendidikan, pusat pemerintahan, terutama pusat perjumpaan nilai adat dan budaya, keberadaan sebuah identitas budaya menjadi sangat penting dan strategis.

Semangat menghadirkan sebuah identitas budaya yang mewarisi kearifan lokal seluruh etnis, golongan agama, yang bermukim di Kota Manado mendorong Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut dan Wakil Walikota Mor Dominus Bastiaan serta Sekretaris Daerah, Micler Lakat, menugaskan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan serangkaian kegiatan mempersiapkan hadirnya Baju Khas Manado.
Puncaknya pada Kamis, 7 November 2019, bertempat di Aula Serbaguna kolaborasi antara rumusan Focus Group Discussion yang dielaborasi Tim Perumus serta modernisasi desain yang dikreasikan Hengky Kawilarang di bawah bimbingan Coreta Louis Kapoyos, dilaunching dan dikukuhkan oleh Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut. Dalam acara Launching, desainer nasional berdarah Manado, Hengky Kawilarang disusul perwakilan dari Tim Perumus, Drs. Enoch Saul, memberikan penjelasan tentang berbagai makna simbolk (terlampir/red.)

Dalam sambutannya, Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut menyampaikan apresiasinya atas karya cerdas Tim yang dipimpin Drs. Daglan Walangitan, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. ‘Saya dan Ibu Coreta baru mendiskusikan kebutuhan hadirnya semacam baju adat yang mempresentasikan Kota Manado pada sekitar bulan Juli lalu. Kami menghitung sekitar tahun 2020 baju ini bisa hadir. Tapi luar biasa Pak Daglan, Ibu Coreta, dan Pak Hengky. Hanya butuh waktu sekitar 12 minggu, wujud fisik Baju Khas Manado bisa dihadirkan. Saya dan Pak Wakil Walikota Mor Bastiaan juga menegaskan bahwa Baju Khas Manado akan digunakan sebagai dress code pada iven Manado Fiesta 2020 yang juga akan dipimpin Ibu Coreta sebagai Ketua. Khusus untuk jajaran Pemerintah Kota Manado, kami pastikan, Baju Khas Manado akan dikenakan oleh Forkompimda dan pejabat pada saat malam pergantian tahun 31 Desember nanti,’ ujar Walikota.

Acara Launching sendiri diawali dengan penampilan 4 pasang model yang dilakoni Nyong dan Nona Manado, menampilkan pakem Baju Khas Manado berwarna biru, disusul berwarna Merah, Silver, dan Gold, kemudian diikuti dengan penandatanganan berita acara launching oleh Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah, Forkompimda, dan Tim Perumus. (dar)

Berikut ini ditampilkan deskripsi Baju Khas Manado sebagai hasil rumusan dari Tim Perumus.
1. Kota Manado sampai saat ini belum memiliki simbol budaya seperti baju khas sebagai identitas Kota Manado.
2. Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pedidikan dan Kebudayaan melaksanakan serangkaian pembahasan baik Focus Group Discussion (FGD),Launching dan menyusun kebijakan internal dalam bentuk Peraturan Walikota dan atau Peraturan Daerah sebagai dasar hukum.
3. Baju Khas Manado secara keseluruhan di ambil dari baju adat Minahasa, yang dilengkapi dengan beberapa corak motif dan acesories dari daerah lainnya seperti Sangihe Talaud, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Bantik, Borgo, dll sebagai simbol keberagaman untuk menggambarkan Manado adalah kota multikultural yang heterogen.
4. Baju khas Manado bukan baju adat, melainkan simbol budaya bernuansa modern yang sifatya sangat terbuka dengan perkembangan zaman dan perkembangan mode.
5. Baju khas Manado dirancang dengan 4 mode yang berbeda-beda berdasarkan fungsi dan tujuan pemakaiannya, yakni ;
1. Mode Dasar/simple dipakai olehUmum (Seperti pada disain warna merah)
2. Mode pakem adat/budaya (seperti pada disain warna biru)
3. Mode pengembangan fariasi modernisasi (Seperti pada disain warna silver)
4. Mode Elegant (Seperti pada disain warna gold)

A.NARASUMBER
1.Drs.Daglan Walangitan,M.Pd
-Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado
2.Prof.DR.Perry Rumengan,M.Sn
-Dosen Seni Musik Unima
3.Drs.Johanis Saul,M.Sn
-Dosen Jur.Jur.Seni Rupa Unima
4.DR.Ivan Kaunang,
-Ketua Jurusan Budaya Unsrat Manado
5.Correta Kapojos,
-Ketua

B.TIM PERUMUS
1.Drs.Daglan Walangitan, M.Pd
2.Albert Wuysang
3.Correta Kapojos
4.Prof.DR.Perry Rumengan,M.Sn
5.Drs.Johanis Saul,M.Sn
6.DR.Ivan Kaunang
7.Prof.DR.Winda Mingkid,
8.Franky Mocodompis,M.Si
9.Rahady Gedoan
10. Prof. Dr. Winda Mingkid
11. Yatty Kalengkongan
12. Drs. Enoch Saul

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *