SULUT, MANADOLIVE.CO.ID-Panitia khusus (Pansus) DPRD Sulut yang membahas Ranperda Pendidikan menggelar rapat bersama Aliansi Peduli Pendidikan, Selasa (7/3/2023).
Aliansi Peduli Pendidikan terdiri dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulut, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sulut, dan Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sulut.
Ketua PGRI Sulut, Star Wowor menyampaikan bahwa kehadiran Aliansi Peduli Pendidikan untuk membantu dan mensupport langsung Pansus DPRD Sulut serta mewujudkan program Gubernur dan Wakil Gubernur, Olly Dondokambey-Steven Kandouw.
“Ini merupakan panggilan moral, bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami terhadap masalah pendidikan di Sulut. Pansus yang sementara membahas ranperda, kami dukung sepenuhnya agar perda yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi pendidikan dan tentu saja bagi anak-cucu kita menuju generasi emas 2045,” kata Wowor.
Dalam rapat itu, ia menyampaikan berbagai hal terkait sejumlah pasal yang harus diperbaiki dan disempurnakan serta usulan bab dan pasal tambahan.
Ketua Harian BMPS Sulut, Drs David Legi dan Wakil Ketua BMPS, Pastor Tanod menyampaikan agar dalam naskah akademis diurai soal latar belakang histroris, di mana Provinsi Sulut dulunya adalah jawara dan penghasil tokoh-tokoh pendidikan yang dilakui secara nasional.
Latar belakang histroris harusnya diuraikan dalam naskah akademik. Hal ini sangat krusial mengingat Sulut dulunya selalu tampil tiga besar di nasional setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Sejarah juga mencatat, Sulut menghasilkan tokoh pendidikan yang berkiprah di pentas nasional dan dunia. Sebut saja, Dr Sam Ratulangi, AA Maramis dan lainnya. Banyak sejarah terkait pendidikan di Sulut.
“Untuk itu kami usulkan hal ini dimasukan dalam naskah akademik,” jelas Legi dan Tanod.
Ketua BAN Sulut, Dr Tommy Palapa menyampaikan masalah akreditasi juga bisa dimasukkan dalam ranperda pendidikan.
Mendengar berbagai masukan dari aliansi peduli pendidikan, Vonny Paat menyampaikan apresiasi tinggi terkait masukan dan usulan.
“Benar, masalah latar belakang histroris harus dimasukkan dalam naskah akademik. Saya setuju paparan yang disampaikan. Kemudian berbagai usulan pasal-pasal dari PGRI akan kami perhatikan dalam pembahasan lanjutan begitupun dari Badan Akreditasi Nasional, nanti komisi IV akan agendakan khusus untuk pertemuan. Sekali lagi, terima kasih atas masukannya,” tutur Paat.
Sejumlah tokoh pendidikan yang tergabung dalam Aliansi Peduli Pendidikan, yakni Dr Meiske Liando, Ketua Biro Perlindungan Profesi dan Penegakkan Kode Etik Guru, Rijan Tolemo, Sekretaris Umum PGRI Provinsi, Rudi Senduk, Wakil Ketua PGRI, Sofyan Lapasau, sekretaris BMPS Sulut dan anggota pengurus PGRI lainnya.(*)