BITUNG, MANADOLIVE.CO.ID- Satuan pendidikan di kota Bitung tingkat SD dan SMP akan melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) mulai Rabu 15 Juli 2020 secara daring maupun luring.
Namun sebagian besar sekolah lebih memilih menggunakan sistem luring lantaran keterbatasan alat komunikasi dari peserta didik baru.
SDN Inpres Pakadoodan sesuai keterangan kepala sekolah Selvie Tangkere , Selasa 14 Juli bahwa pihaknya lebih memakai luring dengan pembagian 4 tempat kegiatan belajar (TKB) terdiri dari 6 siswa dari 36 jumlah murid baru sedangkan yang lain menggunakan sistem daring.
Untuk pembelajaran jarak jauh Ia mengatakan siap menurunkan 6 tenaga pendidik yang di sebar ke 4 TKB juga dengan protokol kesehatan dilengkapi APD termasuk pembagian masker dan hand sanitizer kepada siswa.
Demikian pula halnya SDN Inpres Tendeki dari Kepala sekolah Adri Tatipang menyampaikan pihaknya tidak akan menggunakan sistem daring hanya luring dan 14 pegawai siap turun ke lapangan mengunjungi ke 54 siswa baru dan membicarakan kerja sama dengan orang tua terkait jadwal serta pembelajaran secara online atau offline.
Secara terpisah Kadis Dikbud Julius Ondang mengakui akan keterbatasan media dari para siswa dan dia berharap di masa pandemi covid 19 pihak sekolah segera melakukan pembenahan agar kegiatan belajar mengajar kembali new normal.
Terpantau di SMPN 11 Bitung di Tendeki puluhan siswa baru yang sudah mengenakan seragam lengkap datang ke sekolah.
Salah satu siswa Tessa Tarom anak piatu dari cleaning service terminal Tangkoko di wawancarai mengungkapkan dirinya tidak mengetahui adanya penundaan MPLS di sekolah sehingga bersama rekan-rekan yang bertempat tinggal di kampung Dembet Klabat Kelurahan Sagerat Weru 2 rela berjalan kaki datang ke sekolah.
Sayangnya Kepala SMPN 11 Bitung hingga siang hari tak kunjung datang ke sekolah dan keadaan ini mengecewakan para orang tua yang datang mencari informasi. (Red)