BITUNG, MANADOLIVE. CO. ID— Adanya rencana aksi secara besar-besaran gerakan 225 atau People Power Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden Prabowo Sandi pada waktu penetapan calon presiden terpilih oleh KPU RI di tanggal 22 Mei kedepan menimbulkan kekhawatiran di tanah air termasuk Kota Bitung.
Sejumlah tokoh agama maupun tokoh masyarakat secara Lantang sangat menolak dan tidak setuju akan aksi tersebut. Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Bitung Hj. Abdulrahman Kaluku kepada wartawan Rabu 15 Mei 2019 mengaku pihaknya menolak gerakan People Power dimaksud. Menurutnya hal ini hanya mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna.
Di Kota Bitung sendiri, Ia mengatakan Pemilu berjalan lancar aman dan damai tanpa ada gesekan politik serta telah menerima hasil suara secara keseluruhan. Demikian pula tokoh pemuda GMIM Rayon Bitung Geraldi Mantiri menyebutkan bahwa semua ada mekanisme hukum dan pihak BPN Prabowo Sandi adalah bagian dari Partai Politik yang di dalamnya menyusun peraturan KPU tentang pemilihan umum.
Dirinya memastikan gerakan People Power merupakan dalih lempar batu sembunyi tangan dari tim pemenangan Prabowo Sandi yang tidak menerima kekalahan bahkan menyalahkan penyelenggara Pemilu.
Mantiri menegaskan segala bentuk kecurangan di mulai dari KPPS dan telah diselesaikan sampai tingkat masing-masing Kecamatan, Kabupaten Kota hingga KPU Provinsi dengan diperkuat oleh saksi-saksi partai politik.
Calon anggota DPRD Bitung yang memiliki suara terbanyak saat Pemilu 2019 ini menghimbau masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya gerakan adu domba tersebut dan saling menjaga Kerukunan supaya toleransi di bulan Puasa tetap terjalin indah penuh kekeluargaan. (Red)