MINSEL, MANADOLIVE. CO. ID— Ditutupnya pabrik tepung kelapa PT. Tri Mustika CocoMinaesa (TMC), yang tepatnya terletak di Desa Teep Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan, menjadi mimpi buruk bagi karyawan, yang selama kurang lebih 20 tahun, mengharapkan hidupnya pada penghasilan yang didapat dari perusahan sebagai upah jerih pekerjaan mereka.
Paulman Stevanus Runtuwene, tokoh masyarakat saat dikonfirmasi lewat telpon genggamannya mengatakan, sangat Prihatin dengan apa yang dialami para buruh PT. Tri mustika coco Minaesa. Hendaklah Instansi terkait mengambil langkah bijak, mengingat apabilah perusahan tersebut memang resmi harus di tutup, maka itu akan berdampak buruk bagi warga atau buruh yang termasuk di dalamnya.
Selain itu Paulman S Runtuwene, yang pada saat ini sudah siap di lantik sebagai Anggota DPRD Minsel menambahkan, kalaupun Limbah yang jadi kendalah pada perusahan tersebut, sudah pasti Instansi terkait punya jalan keluar untuk perusahan, mengarahkan perusahan untuk mengolah limbah yang ada agar bisa bermanfaat juga bagi warga. kasihan juga bagi buruh dan karyawan di perusahan yang kehilangan pekerjaan, bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,Ungkap Paulman.
Sangsi yang berikan oleh Dinas terkait atau DLH buat perusahan atau PT. Tri mustika coco Minaesa, agar Pwrusahan tersebut harus di tutup, sangatlah menggoncang akan pemerintah setempat.
Hukum Tua Grace Sangian berserta unsur Badan Pemerintahan Desa (BPD) Desa Teep melakukan pertemuan dengan Kelapa Dinas Lingkungan Hidup Minsel Roy Sumangkut, guna memperjuangkan nasib sekitar 30% masyarakat yang bekerja sebagai buruh maupun karyawan pada perusahaan. Agar Sangsi yang diberikan untuk dapat dicabut, dan para buruh maupun karyawan boleh bisa bekerja lagi.
Yanny Turangan Karyawan PT Tri Mustika CocoMinaesa, saat ditemui oleh tim Liputan (20/7/2019) Sabtu kemarin mengatakan, Kasihan dengan bruh atau teman karyawan, yang sudah lama menikmati akan hasil dari perusahan sampai dapat menyekolahkan anak anak mereka, dan akhirnya saat ini mereka harus jadi pengangguran.
“Harapan kami agar masalah ini boleh cepat terselesaikan,”ungkap Turangan. Sejauh Potret tim liputan, dengan ditutupnya pengoperasian PT. TMC ini, sudah membawa dampak buruk bagi warga minsel, dimana ratusan pekerja yang harus kehilangan pekerjaan mereka, dan menyebabkan tingkat pengangguran semakin bertambah, selain itu berImbas harga kelapa semakin turun, karena pasokan kelapa terbesar di minsel adalah PT.Tri Mustika Cocominaesa. (temmy)