Tahuna, ManadoLive.co.id – Pemerhati adat Sangihe, Christian Nantingkaseh, menyampaikan keprihatinannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Sangihe terkait kebijakan peniadaan debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati yang dinilai kurang transparan. Menurutnya, keputusan KPU yang langsung mengumumkan hal tersebut melalui media tanpa terlebih dahulu mengundang tim dari setiap pasangan calon berpotensi menimbulkan kesalahpahaman serta kecurigaan di tengah masyarakat.
Nantingkaseh menegaskan perlunya forum diskusi antara KPU dan seluruh tim pasangan calon untuk membahas kendala yang ada. Langkah ini, katanya, akan lebih efektif dalam membangun kepercayaan publik dan menghindari persepsi negatif yang dapat memengaruhi citra pelaksanaan pemilu di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Debat kandidat penting untuk memberi kesempatan bagi masyarakat memahami visi dan misi keempat pasangan calon dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan di masa mendatang. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk pembangunan daerah,” ungkap Nangtingkaseh.
Ia juga memperingatkan bahwa pembatalan debat kandidat tanpa konsultasi dapat memicu ketidakpuasan dari berbagai pihak, termasuk tim kandidat dan pemerhati budaya yang mendukung proses pemilu yang demokratis dan transparan. Nantingkaseh berharap KPU lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait tahapan pemilu guna mencegah kesalahpahaman serta mewujudkan pemilu yang jujur dan adil di Kabupaten Kepulauan Sangihe. ( gustaf)