Tahuna manadolive.co.id Kepala Dinas Kesehatan Daerah, dr. Handry Pasandaran, mengungkapkan bahwa hari ini dilaksanakan pertemuan di pendopo daerah guna mensosialisasikan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) kepada seluruh Kepala Puskesmas. Langkah ini merupakan bagian dari upaya transformasi layanan kesehatan yang tengah digalakkan oleh Kementerian Kesehatan RI, khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan primer.
“Layanan kesehatan primer, yang mencakup Puskesmas, dokter praktik mandiri, Pustu, hingga posyandu, kini akan diintegrasikan dalam satu sistem yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Jika dulu pelayanan terfragmentasi, misalnya antara posyandu ibu dan anak, lansia, dan remaja, kini semuanya akan digabungkan dalam satu cluster pelayanan,” jelas dr. Handry.
Lebih lanjut, dr. Handry menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas akan dikelompokkan berdasarkan siklus hidup masyarakat, di mana setiap cluster meliputi berbagai aspek pelayanan kesehatan. “Ada cluster untuk ibu dan anak, dewasa, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta manajemen Puskesmas. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan screening dan deteksi dini semua penyakit pada masyarakat yang datang ke Puskesmas,” tambahnya.
Selain itu, dalam penerapan ILP, para kader kesehatan akan diberdayakan sebagai ujung tombak untuk melakukan kunjungan rumah, menganalisa masalah kesehatan di lapangan, dan mencari solusi terbaik. “Misalnya, jika ada ibu hamil yang tidak datang ke posyandu, para kader akan melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui alasan ketidakhadiran dan memastikan ibu tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan pada jadwal berikutnya,” terang dr. Handry.
Kepala Puskesmas juga akan mendapatkan pembekalan dan orientasi terkait pengelolaan Puskesmas dengan penerapan ILP ini. “Kami berharap, dengan transformasi ini, pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat lebih menyeluruh dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya. ( gustaf)