MANADO, MANADOLIVE. CO. ID— Polda Sulawesi Utara kembali menggelar Operasi Kewilayahan Mandiri bersandikan Patuh Samrat 2020.
Pelaksanaan Operasi diawali dengan Apel Gelar Pasukan yang dilaksanakan di halaman depan Mapolda Sulut, Kamis (23/7/2020), dipimpin Wakapolda Sulut Brigjen Pol Yadi Suryadinata.
Dimulainya Operasi ini ditandai dengan penyematan pita Operasi kepada perwakilan personil Polri, TNI dan Perhubungan, serta pemberian bekal kesehatan oleh Wakapolda Sulut.
Dalam amanat tertulis Kapolda Sulut, Wakapolda menyampaikan, permasalahan di bidang lalulintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Perkembangan transportasi di tengah mewabahnya covid-19 dan masa adaptasi kebiasaan baru juga mengalami perubahan dari semua aspek.
“Hal ini perlu dikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak terhadap dinamika gangguan kamseltibcarlantas lantas sekaligus turut mencegah penyebaran covid-19,” ujar Wakapolda.
Dalam penanganan kamseltibcar lantas ini kata Wakapolda, tidak bisa ditangani oleh Polantas sendiri, melainkan harus ada sinergitas antar pemangku kepentingan.
Wakapolda juga menyampaikan, berdasarkan data Operasi Patuh 2019, jumlah kecelakaan lalulintas menurun 5 kejadian atau 15 persen dibandingkan Ops Patuh 2018 sebanyak 34 kejadian.
Jumlah korban luka berat juga mengalami penurunan dari 9 orang pada tahun 2018, menjadi 4 orang di tahun 2019. Sedangkan jumlah pelanggaran lalulintas pada Ops Patuh 2019 sebanyak 9.648 pelanggaran, meningkat 6 persen dari tahun 2018, dan jumlah Tilang sebanyak 8.464 lembar dan teguran sejumlah 624 teguran.
“Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan Operasi berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan,” ujar Wakapolda.
Sementara itu dihubungi usai Apel Gelar Pasukan, Dirlantas Polda Sulut Kombes Pol Iwan Sonjaya, SIK mengatakan, Operasi ini akan dilaksanakan selama 14 hari, dimulai sejak 23 Juli sampai dengan 5 Agustus 2020.
Pihaknya dalam melaksanakan operasi nantinya lebih mengedepankan tindakan yang humanis, yakni preemtif 40 persen, preventif 40 persen dan penegakan hukum atau tilang 20 persen.
“Sasaran prioritas Operasi Patuh adalah pengemudi dan penumpang tidak pakai helm SNI, pengemudi menggunakan handphone , pengemudi melawan arus dan penggunaan sabuk pengaman,” ujarnya.
Dengan penindakan sasaran pelanggaran lalulintas prioritas tersebut, maka diharapkan Ops Patuh dapat menekan jumlah korban fatalitas dan meminimalisir lokasi kemacetan lalulintas serta terwujudnya kamseltibcarlantas yang mantap sekaligus menekan angka penyebaran covid-19.
Jumlah personil yang dilibatkan secara keseluruhan dalam Operasi ini sebanyak 696 personil Polri dan instansi terkait di Sulut, dan khusus di Polda Sulut sebanyak 64 personil.
Apel Gelar Pasukan di Mapolda Sulut ini diikuti oleh para PJU Polda, personil Lantas Polda, Gabungan Fungsi, TNI, Perhubungan dan Jasa Raharja.(hw)