MANADO, MANADOLIVE. CO. ID— Polda Sulawesi Utara secara resmi mengganti nama Pataka Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, dari Sarwa Bhrata Eka menjadi Maesa’an Waya. Perubahan juga diikuti dengan pergantian gambar logo Polda Sulut.
Perubahan nama pataka ini dilangsungkan dalam sebuah Upacara Gran Launching, dipimpin oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, M.M, di halaman Mapolda Sulut, Kamis (9/7/2020), ditandai dengan pembukaan selubung Pataka Polda Sulut yang baru, Maesa’an Waya oleh Kapolda Sulut.
“Hari ini adalah hari bersejarah untuk Sulawesi Utara, khususnya untuk para insan Bhayangkara di Nyiur Melambai ini. Kami sudah sepakat secara internal, mengajak masyarakat secara eksternal, akademisi, tokoh masyarakat, mensiasati, meneliti, menelaah kembali logo atau pataka yang sudah ada,” ujar Kapolda.
Menurutnya, alasan dirubah kembali logo Polda karena logo lama masih milik Polda Sulutteng. “Dan sekaranglah saatnya dirubah di tahun ini setelah dia hidup dan berkembang selama bertahun tahun,” kata Kapolda.
Alasan kedua katanya, karena nama pataka Polda masih menggunakan Bahasa Sansekerta, dan sekarang digantikan dengan bahasa daerah. Maesa’an Waya, artinya bersama untuk bersatu dan bersatu untuk bersama atau torang samua basudara, Bhinneka Tunggal Ika.
“Inilah sejarah bagi kita semua. Makna dan isi dari pada Maesa’an Waya adalah pohon kelapa dengan latar belakang ombak yang menantang, menunjukkan bahwa pohon kelapa sebagai sebuah kemakmuran, pohon kesejahteraan untuk Sulawesi Utara. Kemudian ombak yang begitu kuat menggambarkan bahwa masyarakat Sulut adalah orang-orang yang tangguh, yang berani, yang kuat menghadapi bahaya dan tantangan,” jelas Kapolda.
Ini katanya suatu bentuk kekuatan personil untuk memajukan tugas-tugas Kepolisian, mengabdi kepada bangsa dan negara serta melayani masyarakat.
Upacara dihadiri oleh Wakapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Drs. Yadi Suryadinata, MSi, dan para PJU Polda dan seluruh personil Polda Sulut.(hw)