SULUT, MANADOLIVE. CO. ID- Anggota DPRD Sulut Stela M Runtuwene terus menyuarakan terkait pembangunan anjungan Sulawesi Utara (Sulut) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang bermasalah.
Kepada wartawan, Selasa (11/05/21), anggota Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2020, Stela Runtuwene menyesali akan sikap Pansus LKPJ yang terbilang tidak menseriusi apa yang di sampaikanya untuk turun langsung ke TMII.
” Yah agak kecewa sedikit karena tidak kunjungi langsung ke TMII padahal saya ingin Pansus lihat langsung permasalahan yang terjadi di sana, jangan nanti di pikir saya asal bicara.”ungkap Runtuwene yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut ini.
Lanjutnya, Perlunya kunjungan Pansus LKPJ ke TMII agar apa yang disampaikannnya bisa dilihat langsung betul atau tidak.
“Saya berpikir sudah menyuarakan dua kali di paripurna dan saya juga duduk di Pansus LKPj. saya berharap untuk pansus untuk datang lihat secara langsung ke TMII tapi ternyata tidak. saya tidak mau teman-teman Pansus lainya berpikir saya asal bicara. saya mau mereka juga lihat secara langsung karena saya bicara itu, dengan kenyataan yang ada.”terang Runtuwene yang juga mengakui dirinya tidak ikut turun ke Kabupaten/kota lainnya dengan Pansus LKPJ sebagai bentuk protes dirinya karena anjungan Sulut di TMII yang bermasalah malah diabaikan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, politisi Partai Nasdem itu kerap mengkritisi alokasi anggaran untuk pembagunan kelanjutan anjungan Sulut di TMII.
Apalagi, wakil rakyat dari daerah pemilihan Minsel-Mitra itu mengatakan anggaran pembangunan anjungan Sulut tersebut berjumlah puluhan miliar bisa difokuskan pada program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia juga mempertanyakan soal konstruksi bangunan yang dinilainya kurang layak karena sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar tapi yang berdiri hanya berdiri tiang-tiang saja.
Terkait hal ini, Ketua Pansus LKPJ Rocky Wowor yang diwawancarai wartawan usai rapat paripurna mengatakan bahwa kunjungan
ke TMII tidak ada anggaran yang terpakai pada tahun 2020. (*)