MITRA, MANADOLIVE.CO.ID – Sedikitnya 628 guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 178 guru Non ASN di Minahasa Tenggara, menerima tunjangan sertifikasi.
Kepala bidang P2TK Disdik Mitra, Heny Rondonuwu tak menampik akan adanya penyaluran dana sertifikasi tersebut. Meski demikian, lanjut Rondonuwu, ada syarat bagi guru penerima tunjangan sertifikasi yakni harus memenuhi standar mengajar 24 jam.
“Itu yang menjadi salah satu syarat guru sebagai penerima tunjangan. Dan itu wajib di penuhi. Kalau tidak penuhi aturan yang dimaksud, pastinya dana tunjangan juga akan disesuaikan dengan jam kerja,” ketus Rondonuwu, Senin (1/11/2021).
Sementara, bagi guru yang belum mendapat tunjangan sertifikasi karena alasan belum capai rombongan belajar (Rombel) sesuai juknis dari Kemendikbud, pihaknya akan berupaya agar mereka bisa menerima Tunjangan Sertifikasi guru.
“Yang pasti bagi rekan-rekan guru yang belum mendapat sertifikasi, namun sudah memenuhi syarat kami akan perjuangkan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dispendik Mitra Ascke Benu menjelaskan, sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan.
“Artinya, sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional. Dan guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem praktik pendidikan yang berkualitas,” jelas mantan Ketua KPU Mitra ini.
Dengan adanya tunjangan sertifikasi, Benu berharap guru mempunyai tanggungjawab untuk membawa muridnya menjadi cerdas dan pintar. Apalagi Minahasa Tenggara di penghujung tahun ini mensukseskan program Mitra Melaju 21, tak terkecuali semua tenaga pendidik harus mampu menunjukan itu.
Dirinya juga menghimbau bagi penerima tunjangan sertifikasi guru agar mengunakan tunjangan tersebut untuk pengembangan SDM.
“Karena wawasan pengetahuan yang diberikan bagi anak sekolah juga harus berkualitas. Sehingga dapat menciptakan siswa yang berprestasi nanti,” tambah Benu. (***Dolfi)
