SULUT, MANADOLIVE. CO. ID– Sejumlah dua per tiga atau lebih dari separuh anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Irigasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Hadir dalam rapat perdana Pansus.
Hal itu disampaikan Ketua Pansus Ranperda Irigasi Amir Liputo kepada awak media, di ruang rapat komisi III DPRD Sulut, Senin (31/05/21).
Anggota Komisi III DPRD Sulut ini menyampaikan, delapan belas (18) anggota Pansus telah sepakat, Ranperda Irigasi ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) waktunya paling lambat dua bulan.
“Jadi kita bekerja juni-juli. Sengaja kita (Pansus) sepakati batas waktu penetapan Ranperda Irigasi menjadi Perda, agar Pansus bekerja ada arah dan sasaran”kata Liputo.
Lanjutnya, Pansus juga akan menetapkan timeline pembahasan Ranperda Irigasi, sudah tercatat tanggal-tanggalnya bahkan hari dan jamnya.
” Dengan demikian, kita juga menjadwalkan turun lapangan lihat keadaan irigasi-irigasi di Sulut. Kita juga menjadwalkan perbandingan perda-perda yang sudah ada di tempat lain, Yang paling utama kita menetapkan pertemuan dengan stakholder dan kelompok tani. Karena merekalah yang menjadi objek utama serta instansi terkait, agar perda ini benar-benar komperensif dapat di selesaikan.”tuturnya.
Selain itu Liputo pun mengatakan, tujuan utama Perda ini untuk menjamin tersedianya air yang berkualitas bagi petani, dalam rangka meningkatkan pertanian yang merupakan sumber ketahanan pangan nasional.
“Apalagi pada saat pandemi seperti ini. Jadi kalau pertanian ini baik, saya kira pertahanan ekonomi kita akan baik. Mohon doanya, kita sudah sepakat dua bulan ini harus ditetapkan jadi perda.”pungkasnya.
Personil Pansus Irigasi yang hadir fisik Ketua Pansus Amir Liputo, Wakil Ketua Tonny Supit, Sekretaris Ronald Sampel, Anggota Stela Runtuwene, Jhony Panambunan, Berty Kapojos, Melky Pangemanan,Cindy Wurangian, dan yang lainnya mengikuti secara virtual. (*/iin)
