Pengaturan Pasar oleh PDCWE Picu Kericuan dan Dikeluhkan Pedagang

by -45 Views

MINSEL,  MANADOLIVE. CO. ID— Riakan pedagang bahkan masyarakat  kelurahan Uwuran satupun menyatu. Pasalnya, kebijakan yang diambil katanya adalah keputusan bupati ini sangatlah keliru, terkait pengolahan pasar yang diatur oleh PDCWE Kab Minsel, dengan alasan demi kesehatan yaitu tentang social distancing, maka harus memperluas akan wilayah 0perasi pasar ini sampai diseputaran gereja Sentrum Amurang. Hal ini mendapat kecaman selain dari pedagang masyarakatpun tidak setuju.

Maykel Pangkey ketua LPM Kelurahan Uwuran Satu kepada  media  mengatakan selama ini saya dituduhkan oleh pihak PDCWE Sebagai dalang kekacauan terkait kebijakan dan penolakan yang terjadi di area pasar Amurang, tapi saat ini kenyataan berbicara lain, warga dan pedagang juga sopir sopir angkot amurang tumpaan juga mengajukan keberatan dengan turun kejalan, karena merasa pendapatan mereka berkurang diakibatkan pengaturan pasar yang semakin tidak relevan, dan jalan operasi yang semakin kecil dikarenakan kapleng kapleng pedagang yang sudah batasi sampai diruas jalan Jelas Maykel.

Selain itu maykel mengatakan bahwa kericuan ini bukanlah hal yang sepeleh, itu sebabnya alangkah baiknya apabila pengaturan pasar ini dikaji kembali karena ini adalah kebijakan yang keliru.

Terpantau tim liputan bahwa kericuan inipun terjadi sempat menjadi Viral bagi wargaNet, dengan komentar komentar miring dan sangatlah ironis, yang pada akhirnya sudah menurunkan elektabilitas bupati, karena kebijakan yang diambil oleh pihak PD, yang katanya adalah  keputusan bupati minahasa selatan.

Jerry Pangkey  Anggota Dewan kab Minsel saat di temui di kediamannya jumat 29/5/2020 mengatakan, Keriuan yang terjadi ini akibat dari kebijakan yang salah, apabila  ini bukan instruksi dari Bupati CEP, berarti pihak PD pasar sudah salah dalam mengambil kebijakan, tetapi yang saya lihat disini yang hadir adalah camat dan dishub juga lain lain bersatu untuk jalankan kebijakan ini berarti memang benar bahwa ini adalah SK Bupati, dan dalam hal ini Bupati sudah Salah dalam membuat keputusan tandas Jerry

Jerry juga menambahkan bahwa setelah kericuan itu saya arahkan mereka untuk rapat kecil dirumah warga yaitu Ko’  Shong’di. Kami membicarakan bagaimana jalan keluarnya. Mereka hanya berdasarkan bahwa ini adalah keputusan atau SK  dari bupati. Kenapa ini tidak di tindaklanjuti dari awal karena sudah hampir tiga bulan berjalan saya rasa ini sudah terlambat. Kurang lebih enam Dinas yang terkait kenapa takut  untuk bersuara disaat bupati mengeluarkan keputusan, ini artinya mereka ketakutan dengan jabatan mereka yang bisa saja di pangkas apabila bersuara, ungkap jerry.

Dengan kejadian tersebut saya tekankan sekali lagi bahwa ini adalah kesalahan dari bupati tandas Jerry (temmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.