Tahuna, Manadolive .co.id – Sebuah kontroversi muncul setelah berbagai macam pelanggaran diduga dilakukan oleh sejumlah anggota kepolisian, atas perintah Kapolres. Namun, keterangan resmi menyebutkan bahwa postingan kontroversial tersebut terbukti palsu dan dibuat oleh akun Facebook palsu yang tidak terafiliasi dengan institusi.
Kapolres Sangihe AKBP Dhana ananda syaputra ,SIK menegaskan bahwa surat terbuka anggota yang sempat viral merupakan hoaks, dan saat ini penyelidikan internal oleh Polda dan pihak kepolisian sendiri sedang berlangsung. Penyelidikan ini dipicu oleh pengaduan yang tidak hanya menyinggung individu pribadi, tetapi juga institusi anggota dan masyarakat umum.
Pihak berwenang juga sedang menginvestigasi dugaan keributan antara sejumlah individu, meskipun kejadian ini masih dalam proses. Laporan telah disampaikan ke Polsek dan Polres terkait peristiwa tersebut.
Dalam konteks lain, terkait aktivitas perusahaan tambang PT TMS, izin produksi mereka telah dicabut. Namun, Kapolres mengingatkan bahwa ini bukan mencakup izin usaha pertambangan (IUP), melainkan izin produksi yang melekat pada kontrak karya dengan pemerintah.
“TMS diminta untuk segera menghentikan aktivitasnya, dan ini dianggap sebagai peringatan. Pihak berwenang juga memberikan klarifikasi bahwa keputusan mencabut izin produksi tidak memengaruhi kontrak karya yang masih berlaku,” ujar Kapolres.
Sementara itu, postingan kontroversial yang memicu peristiwa ini masih dalam tahap penyelidikan, dan belum ada kejelasan apakah terkait dengan kasus pribadi atau bukan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memberikan informasi lebih lanjut seiring berjalannya penyelidikan ini. ( gustaf)
